Pondasi Menentukan Kekuatan Bangunan terhadap Gempa
Infrastruktur 07-10-2009
MedanBisnis – Jakarta
Penggunaan teknologi pondasi sangat menentukan kekuatan bangunan dalam menghadapi gempa seperti dialami di Padang Sumatera Barat sebagai salah satu kota yang terkena dampak paling parah.
“Penggunaan pondasi ramah gempa sangat menentukan kekokohan bangunan,” kata Kepala Badan Pembina Konstruksi dan SDM Departemen Pekerjaan Umum, Sumaryanto Widayatin di Jakarta, Selasa (6/10).
Sumaryanto mengatakan, saat ini terdapat sejumlah teknologi pondasi ramah gempa yang dapat diadopsi untuk semua bangunan tinggal menyesuaikan dengan biaya konstruksi.
Sumaryanto menjelaskan, biaya konstruksi bangunan ramah gempa memang sedikit lebih mahal ketimbang kontsruksi biasa, tetapi untuk di daerah yang sering terjadi gempa akan sangat membantu.
Konstruksi Sarang Laba-Laba diakui Sumaryanto, merupakan, salah satu konstruksi ramah gempa yang dikembangkan tenaga ahli dari dalam negeri, saat ini sudah diadopsi sejumlah bandara udara dan rumah susun.
Konstruksi ini selain ramah gempa, juga mampu menyerap tenaga kerja dalam jumlah banyak, serta tidak perlu menggunakan teknologi tinggi dalam menerapkannya, katanya.
Teknologi ini memang terbukti memiliki kekuatan saat gempa melanda Aceh, bahkan beberapa bangunan di Sumatera Barat yang menggunakan teknologi ini tetap mampu berdiri saat gempa terjadi.
Hanya saja, kata Sumaryanto, pondasi yang kokoh seperti Sarang Laba-Laba harus juga dibarengi dengan pemasangan tulangan dan sengkang yang benar dan aman di dalamnya, apalagi untuk bangunan bertingkat.
Ada sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi untuk bangunan tahan gempa mulai penggunaan pondasi, struktur tulang yang mampu menahan gayang lintang, serta penyusunan pasangan batu. “Semuanya bisa dihitung”, ujarnya.
Tetapi terkadang dalam bangunan yang sesuai rekomendasi ada tambahan-tambahan yang tidak direkomendasikan seperti kanopi yang dibuat dengan tulangan yang tidak sesuai dan sebagainya.
Sebenarnya untuk mengadopsi bangunan ramah gempa tidak sulit banyak rekomendasi yang diterbitkan Puslitbang Permukiman termasuk bagi rumah yang dibangun perorangan yang tidak membutuhkan biaya mahal. (ant)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment