BERITA - sumatera.infogue.com -
Medan, - Landasan Bandara Internasional Polonia, Medan, kembali bergelombang. Gelombang landasan itu diduga ln gerusan air hujan yang kerap turun secara ekstrem di Medan. PT Angkasa Pura II kini membuka tender pengerjaan pelapisan ulang landasan.Kami baru mengecek landasan, ternyata muncul sejumlah titik lemah. Titik lemah itu jika dibiarkan akan membahayakan lalu lintas penerbangan. Karena itu, harus segera diperbaiki, kata Kepala Cabang PT Angkasa Pura II Medan Alexius Kismoyo, Senin (25/8) di Medan.Menurut Alexius, munculnya titik lemah di landasan itu ln perubahan cuaca yang ekstrem belakangan ini. Gerusan hujan membuat kualitas aspal semakin berkurang sehingga sebagian mengelupas dan retak-retak. Munculnya titik lemah di landasan tersebar, baik ke arah Runway 05 maupun Runway 23, katanya.PT Angkasa Pura II sebelumnya pernah melakukan pelapisan ulang landasan di Runway 05. Saat itu kualitas landasan pada titik yang buruk sehingga bandara sempat tutup saat puncak lalu lintas. Titik lemah yang muncul kali ini berada di luar landasan yang sudah pernah mengalami pelapisan ulang.Kami sudah mengalokasikan anggaran Rp 26 miliar untuk pelapisan ulang lagi, katanya. Perbaikan tidak bisa ditunda lagi kendati Bandara Polonia akan pindah ke Bandara Kuala Namu di Deli Serdang. Sampai saat ini pengerjaan Bandara Kuala Namu terus berjalan.Mengganti aspalPelapisan ulang pada 2007 dilakuan pada area 13 persen dari luas seluruh landasan. Pelapisan ulang berarti mengorek lapisan aspal landasan yang rusak diganti dengan aspal baru. Rata-rata kedalaman pengorekan landasan sedalam 15 sentimeter. Bandara Polonia mempunyai panjang landasan 2.900 meter. Bandara ini merupakan bandara nomor tiga paling padat di Indonesia.Setiap hari terdapat 120 penerbangan, termasuk keberangkatan dan kedatangan. Setiap tahun, arus penumpang rata-rata mencapai 6 juta orang. Faktor keselamatan kerap menjadi perhatian pengguna jasa bandara ini. Salah satunya munculnya sejumlah gedung tinggi di kawasan keselamatan operasional penerbangan (KKOP). Persoalan keselamatan penerbangan ini bertambah tatkala terjadi kerusakan sistem radar pada air traffic control (ATC).Administratur Bandara Polonia Yuli Sudoso mengatakan, radar ATC mengandalkan peralatan berusia 20 tahun. Radar yang masih bisa dipakai adalah SSR (secondary surveillance radar) dan PSR (primary surveillance radar). Adapun radar yang rusak adalah MSSR (monopulse secondary surveillance radar). (NDY)
Sunday, August 2, 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment