Tuesday, September 8, 2009
Kota Medan Mirip Venezia
13:54 | Tuesday, 8 September 2009
Sumut Pos Online
Hujan deras yang mengguyur sepanjang Sabtu (5/9) malam ‘menyulap’ kota ini bak kota terapung. Sejumlah titik di Medan terendam hingga selutut kaki orang dewasa. Sejatinya ibukota Provinsi Sumut ini dijadikan kota wisata air mengadopsi Venezia di Italia yang dikenal dengan kanal-kanalnya yang indah.
PEMANTAUAN Sumut Pos menunjukkan hujan yang turun dari sejak petang hingga dini hari tersebut mengakibatkan kota yang dihuni sekitar dua juta jiwa itu tergenang air banjir. Sejumlah jalan protokol di Kota Medan yang menjadi sasaran banjir itu yakni di depan stasiun Kereta Api, Lapangan Merdeka, Jalan Raden Saleh, Jalan Diponegoro, Jalan Sudirman, Jalan Denai, dan beberapa jalan lainnya.
Seluruh genangan air yang merendam kota yang disebut-sebut kota metropolis ini disebabkan saluran pembuangan air atau parit tidak berfungsi dengan baik. Parahnya, persoalan banjir ini bukan baru terjadi dua atau tiga tahun belakangan, melainkan sudah hampir lima tahun terakhir. Titik banjir bukannya makin sempit, malah semakin tahun semakin luas.
Bahkan Jalan Wahidin Medan Kelurahan Pandau Hulu II Kecamatan Medan Area Medan yang selama ini tak pernah kebanjiran mendadak banjir. Seperti yang terjadi dua hari lalu. Sepanjang ruas Jalan Wahidin tergenang air hingga setinggi lutut. Akibatnya, pengusaha mengeluh sebab usaha mereka mengalami kerugian karena usaha mereka terpaksa terhenti hingga genangan air surut.
Surya alias Ahie, seorang pengusaha alat komputer di kawasan itu mengaku rugi akibat banjir perkotaan itu. Menurut dia, banjir di tempat itu disebabkan drainase yang tak lagi berfungsi dengan baik.
Kondisi itu diperparah dengan dibetonnya drainase oleh warga. Akibatnya, setiap kali hujan turun, kawasan tersebut tergenang air hingga setinggi lutut orang dewasa. ‘’Bagaimana nggak banjir, orang suka-sukanya saja menutup drainase,’’ keluhnya.
Akibat banjir setinggi lutut yang kerap terjadi di kawasan itu, Surya mengaku banyak pengusaha di tempat itu merugi, sebab genangan air membuat kertas dan alat-alat elektronik yang dipasarkan jadi rusak. "Kalau begini terus bisa bangkrut," imbunya.
Hal yang sama dikeluhkan Halimah warga Jalan Emas Kelurahan yang sama. Seingatnya kawasan itu tak pernah dilanda banjir. Namun sejak seluruh parit di kawasan itu ditutup beton oleh sejumlah warga kawasan itu jadi bulan-bulanan banjir.
Padahal kata dia, Pemko Medan sendiri telah melarang warga menutup parit. Namun anehnya sampai saat ini tak pernah ada action-nya. ‘’Pemko bisanya ‘cakap-cakap’ saja. Katanya mau ditertibkan tapi tak pernah,’’ ujar perempuan yang sehari-hari berdagang kelontong di kawasan Sukaramai itu.
Selain di kawasan Medan Area, banjir juga menenggelamkan pemukiman masyarakat di Jalan Perak Lingkungan VII – VIII Kelurahan Kota Bangun Kecamatan Medan Deli. Warga setempat meminta Pemko serius memperbaiki benteng Sungai Deli yang amblas terkena erosi air sungai hingga mengenai badan Jalan Perak. Jika kerusakan tersebut tidak diperbaiki dikhawatirkan akan jebol. Dampaknya, ratusan rumah di kawasan Kota Bangun hingga Titipapan terancam banjir.
“Masalah ini sudah kami laporkan ke kelurahan, kecamatan hingga Wali Kota Medan saat itu, kemudian kami informasikan juga kepada Gubsu Syamsul Arifin. Toh tak ada perubahan. Kini kerusakan benteng kian parah,” ungkap warga bernama A Kuang. Dia didampingi swarga setempat yakni Aseng, Aguan, A Apo, A Hui, Angou, A Hai, Minggu (6/9).
Menurut mereka, benteng yang amblas hingga mendekati badan jalan sudah sangat meresahkan. Alasannya, jika sungai banjir benteng semakin mudah terkikis dan tanah di badan jalan longsor. Tidak itu saja, kondisi itu sangat membahayakan pengguna jalan, karena pinggiran badan jalan yang longsor.
“Permasalah telah hampir lima tahun tapi tidak ada perhatian khusus dari pemerintah setempat, malah kondisi benteng, tanahnya amblas mencapai delapan meter ke sungai,” ungkap A Kuang.
Ketua Umum Sahabat Center Sumut, yang juga anggota DPRD Sumut terpilih, Brilian Moktar langsung turun ke lokasi benteng Sungai Deli.
Dia meminta keresahan warga harus menjadi perhatian serius, apalagi saat ini musim hujan. Jika dinas terkait tidak memperbaiki benteng sungai bisa-bisa pemukiman warga tenggelam dan merenggut korban jiwa.
‘’Kami tak ingin musibah di Jawa seperti tanggul Situ Gintung jebol yang merengut korban jiwa. Jangan sampai terjadi di Kota Bangun karena benteng jebol,” jelasnya.
Menurut Brilian, benteng Sungai Deli di kawasan Kota Bangun merupakan dataran tertinggi dari daerah lainnya seperti Titi Papan dan sekitarnya. Jika jebol dipastikan daerah lain akan kebanjiran hingga ke Belawan.
Brilian mengaku prihatin atas kondisi Kota Bangun yang tertinggal dibanding kecamatan lain. Padahal Kota Bangun adalah kota tertua di Medan.
Kepala Dinas Bina Marga Kota Medan Gindho Maraganti Hasibuan mengakui jumlah titik genangan air di Kota Medan baru bisa dituntaskan Desember mendatang.
Hal ini disebabkan anggaran yang tersedia sebatas untuk pengerukan 330 kilometer. Dengan P-APBD 2009 diharapkan bisa mencapai 1.000 kilometer. Menurut dia, sekarang ini belum bisa dituntaskan titik banjir di Kota Medan diakibatkan panjang drainase di Kota Medan sepanjang 3.300 kilometer, baru 330 kilometer saja yang bisa diatasi. Gindo menyebutkan adanya penambahan anggaran Dinas PU di P-APBD sebesar Rp60 miliar.
Dana itu akan digunakan memperpanjang pengorekan drainase. “Targetnya bisa mencapai 1000 kilometer,” katanya. Secara teknis, dia menyebutkan, genangan yang meluas di Jalan Dr Mansyur, khususnya dekat pintu IV USU, akan diselesaikan dengan membuka lebih dulu cousting sehingga buangan air bisa lebih lancar.
Untuk luapan air sungai Sei Batuan di Jalan Dr Mansyur ini pihaknya akan melakukan pelurusan sungai terlebih dulu, setelah itu dilakukan pembenahan di beberapa titik lainnya. Khusus di Jalan Pancing, menurut dia, Dinas PU sudah bernegosiasi dengan developer untuk membangun drainase satu arah. “Drainasenya akan diperlebar. Tapi tunggu sampai Desember mendatang,” ucapnya.
Anggota Komisi D DPRD Medan, Abdul Muflih Simanullang mengatakan, penyelesaian banjir di Medan membutuhkan keseriusan dari aparatur Pemko. (sya/wan/ril)
Tewas Terbawa Air
Jenazah Muhammad Teguh Purnomo, warga Jalan Maluku, Kecamatan Medan Perjuangan yang dinyatakan hanyut akhirnya ditemukan tersangkut di pinggir Sungai Sei Sikambing, Senin (7/9). Saat ditemukan, kondisi jasad korban dalam posisi telungkup dan sebagian tubuh tertimbun lumpur sungai.
Jasad korban pertama kali ditemukan oleh dua pemulung saat menyisiri pinggiran Sungai Sei Sikambing di Jalan Kapten Muslim, Gang Bersama, Lingkungan 2, Kecamatan Medan Helvetia, sekitar dua kilometer dari lokasi korban tercebur pada Jumat (5/9) petang.
Sebelumnya, korban dinyatakan hanyut terbawa arus Sungai Sikambing, setelah terjatuh saat mengendarai sepeda motornya di ruas jalan pintas, tepat di belakang Yayasan Panca Budi, kawasan Jalan Gatot Subroto Medan, Jumat petang. Saat kejadian, kuat dugaan, korban terpeleset dan jatuh ke dalam sungai bersama sepada motornya saat Kota Medan dilanda banjir besar.
Pihak keluarga dibantu warga telah melakukan pencarian dengan menyisiri bantaran Sungai Sei Sikambing Medan selama dua hari, namun jenazah korban tidak ditemukan.
Murdi, salah seorang pemulung menyatakan dia sempat terkejut melihat sosok tubuh tersangkut dalam posisi telungkup di pinggir sungai. Untuk memastikan jasad korban, Murdi kemudian melaporkan temuannya kepada warga sekitar.
“Waktu lihat ada mayat, saya sempat terkejut. Kemudian kami laporkan ke warga untuk diangkat ke darat,” kata Murdi. Untuk memastikan penyebab kematian korban, jenazah kemudian dibawa ke Rumah Sakit Umum (RSU) Pirngadi Medan untuk menjalani otopsi. (wan/net)
ketgambar]KOTA AIR: Sejumlah titik di kota Medan yang tenggelam akibat hujan deras yang turun sejak Sabtu (5/9) petang. //hs putra/sumutpos[/ketgambar]
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
MGM Grand - MapyRO
ReplyDeleteMGM Grand - 남원 출장샵 Casino 의왕 출장샵 Near 통영 출장마사지 Yosemite National Park - Find your way around the casino, find where everything is located 평택 출장마사지 with Mapyro's community of locals 목포 출장안마 and visitors.