Selasa, Mei 22, 2007
MEDAN(Berita Sore):
Sekretaris Himpunan Pengembangan Jalan Indonesia (HPJI) Burhan Batubara mengingatkan perbaikan di lapisan atas pada runway Bandara Polonia adalah pekerjaan sia-sia. pasalnya, keretakan pada runway itu sudah pernah terjadi, namun setelah diperbaiki, ternyata retak lagi. Untuk itu, pihak regulator Bandara dalam hal ini PT Angkasa Pura II Bandara Polonia Medan perlu melakukan investigasi yang intensif terhadap lapisan paling bawah landasan, karena kemungkinan besar pada lapisan itu terjadi Fatique (kelelahan), tutur Burhan melalui telepon selulernya kepada Berita, Selasa [22/05] siang.
Keretakan yang terjadi saat ini, kata Burhan, sebagai refleksi kelelahan dilapisan bawah yang bisa saja terjadi akibat genangan air dan sistem drainase yang buruk di bandara.
Sebenarnya, tambah Burhan, kerusakan itu diperparah dengan hantaman dari roda pesawat, sehingga meskipun beberapa kali ditambal sulam, namun kerusakan dilapisan atas tetap terjadi.
Ini akan tetap terjadi, kalau lapisan bawah tidak segera diperbaiki,katanya lagi.
Burhan menyikapi hal ini akibat terjadinya kerusakan serupa di landasan run way Bandara Polonia, yang diberitakan kembali mengalami keretakan lagi pada Senin (21/05) sore.
Posisi retaknya landasan tersebut berada 1000 meter dari landasan pacu run way 05, dengan mengalami pengelupasan 0,5 meter panjang dan lebar 0,5 meter. Akibatnya, beberapa maskapai penerbangan terpaksa ditunda. Sedangkan Bandara Polonia ditutup (close) selama setengah jam.
Informasi yang dihimpun, retaknya landasan run way telah mengganggu sejumlah penerbangan di Bandara Polonia. Termasuk maskapai penerbangan Garuda Indonesia dengan nomor flight (penerbangan) GA 190 yang semula dijadwalkan berangkat pukul 15.30 WIB. Salah satu penumpang yang duduk di Garuda Indonesia tersebut adalah Menpan, Taufik Efendi.
Setelah boarding, seluruh penumpang Garuda Indonesia naik ke dalam pesawat, temasuk Menpan. Pesawat langsung berjalan di run way 023 untuk besiap-siap terbang.
Namun petugas tower menyuruh Garuda Indonesia untuk menahan penerbangan selama beberapa menit karena landasan mengalami keretakan. Selama setengah jam pula, para penumpang bersabar menunggu di dalam pesawat untuk perbaikan landasan. Namun setelah setengah jam berlalu, landasan tidak juga diperbaiki secepatnya.
Akhirnnya, pilot memerintahkan kepada para penumpang untuk turun kembali dari pesawat untuk menunggu proses perbaikan landasan. Menpan dan penumpang Garuda Indonesia akhirnya kembali ke ruangan tunggu keberangkatan domestik karena penundaan keberangkatan.
Begitu juga dengan pesawat Sriwijaya Air dengan nomor flight SJ 011 rute Pekan Baru. Pesawat ini juga terpaksa melakukan delay (penundaan keberangkatan).
Diwaktu yang bersamaan, pesawat yang akan landing (mendarat) semula menunda landing selama beberapa menit karena mendengar adanya kerusakan di landasan Bandara Polonia.
Pesawat yang akan landing saat itu yakni, Merpati Airlines dengan nomor flight CN 5427, Riau Ailines, Adam Air dengan nomor flight 112 dan beberapa pesawat lainnya.
Namun setelah mendengan instruksi dari petugas tower Angkasa Pura II Bandara Polonia bahwa kerusakan run way tersebut tidak membahayakan untuk landing. Akhirnya pesawat tersebut landing tanpa menunggu perbaikan landasan.
Sementara itu, Kepala Cabang Angkasa Pura II (AP II) Bandara Polonia, Frido Frinaldo mengatakan, kerusakan yang terjadi di landasan run way 05 tersebut yakni pada penambalan landasan. Tambalan landasan tersebut terkelupas kembali. Untuk memperbaiki landasan, sekira pukul 17.30 WIB, AP II Bandara Polonia terpaksa menutup landasan karena melakukan perbaikan selama setenga jam.
Sekira pukul 18.0 WIB, landasan kemudian dapat beroperasi kembali.
Penutupan landasan kita lakukan demi keselamatan penerbangan. Karena batu krikil atau aspal landasan yang rusak sangat membahayakan untuk take off,kata Frido.
Selain itu, sambungnya, pihak AP II Bandara Polonia tetap melakukan pengawasan pada landasan dalam tempo satu jam sekali mulai tiap harinya. (yun)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment